Setiap pasangan pasti pernah dan akan terus melalui konflik selama mereka masih terikat dalam satu hubungan. Mulai dari masa pacaran, ketika merancang pesta pernikahan bahkan suami istri yang sudah berusia lanjut pun sesekali masih terlibat dalam pertengkaran. Pelajari triknya agar pertengkaran yang berlangsung tidak sekadar menjadi ajang caci maki dan semakin panas.
Di Balik Sebuah Pertengkaran
Setiap pasangan pasti terdiri dari dua orang yang berbeda kepribadian, opini, perasaan dan latar belakang pendidikan mentalnya. Kenyataannya, tidak akan ada habis-habisnya isu-isu yang dapat menjadi bibit pertengkaran. Mungkin tidak langsung membesar, tapi awalnya pasti dari perbedaan pendapat.
Pasangan yang tidak pernah bertengkar sama sekali, bisa jadi pasangan itu hidup dalam kebohongan (setidaknya membohongi diri sendiri) atau cuek satu dengan lainnya. Pasangan ini tidak pernah belajar cara menyelesaikan perbedaan pendapat dan ujung-ujungnya tidak akan ada saling pengertian dan rasa menghormati satu dengan yang lainnya.
Jadi, pertengkaran yang terjadi dalam sebuah pernikahan adalah wajar. Namun Anda dan pasangan harus paham bagaimana agar pertengkaran itu tidak semakin panas.
Berikut ini triknya :
- 1. Berpikiran Positif akan Pasangan Anda
Berbeda pendapat bukan berarti si dia sudah tak sayang atau tak mau mengerti sama sekali perasaan Anda. Jangan sekalipun Anda berpikiran negatif pada pasangan. Apapun yang menjadi masalah, tetaplah landasi semuanya dengan cinta dan kasih sayang.
- 2. Kenali Masalah atau Isu yang Sesungguhnya
Perbedaan pendapat yang kemudian menjadi ajang debat kusir terkadang disebabkan pasangan tersebut kurang mengenali apa masalah sesungguhnya. Hanya sedikit pasangan yang berdebat dengan mengetahui dengan pasti apa yang mereka perdebatkan. Bila sudah saling 'serang', masalah dapat melebar ke mana-mana. Kalau ini yang menjadikan pertengkaran Anda dan pasangan menjadi pertengkaran yang kurang sehat, tetapkan apa masalah sesungguhnya dan batasan-batasan pembicaraannya. Dengan mengenali apa masalah sesungguhnya, solusi dari konflik pun sudah ditemukan 50%.
- 3. Temukan Waktu dan Tempat yang Tepat
Pernah dengar nasihat, "Jangan tidur dalam keadaan marah, lebih baik tetap terjaga dan bertengkarlah.” Nasihat ini ada benar dan tidak benarnya. Benarnya mungkin hanya sebatas, selesaikan masalah secepatnya, jangan sampai terbawa sampai ke kamar apalagi tempat tidur. Tapi kurang tepatnya, bila pada malam hari, tubuh dan pikiran sudah terlanjur lelah, solusi pun tidak akan dijumpai.
Temukan waktu di mana tubuh dan pikiran segar bugar, jauh dari siapapun (apalagi dari anak), dan matikan telpon. Bila pada saat itu, Anda kurang siap, katakan saja terus terang pada suami atau istri, Anda sedang lelah dan tidak siap menghadapi masalah, biarkanlah besok pagi saja masalah itu dibicarakan. Selain waktu, tempat untuk 'saling berbicara' ini diusahakan jangan di kamar tidur tapi di tempat lainnya yang sepi dan lebih pribadi.
- 4. Pelajari Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Pasangan
Sudah menikah bertahun-tahun tidak menjadi patokan Anda tahu cara berkomunikasi dengan pasangan. Dengan tidak saling menyalahkan, memojokkan, benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan pasangan dan mencoba untuk menempatkan diri pada posisinya, Anda dan pasangan sudah menemukan jalan yang benar untuk menemukan solusi dari masalah Anda.
- 5. Hindari Pengulangan
Kalau yang dimasalahkan adalah hal-hal yang sama, berarti pembicaraan Anda tidaklah efektif dan pertengkaran yang lalu belum menemukan titik tengahnya. Cari metode lain untuk menyampaikan masalah Anda. Terkadang memenangkan pertengkaran bukanlah tujuan yang sesungguhnya kalau semuanya bisa mempertaruhkan pernikahan Anda.
- 6. Membuka Pikiran
Langkah ini adalah kelanjutan dari kemampuan Anda untuk 'mendengarkan'. Setelah tahu bagaimana memposisikan diri Anda di posisi pasangan, cobalah untuk menerima hal-hal yang menjadi dasar pemikiran pasangan Anda.
- 7. Kontrol Emosi
Hal yang terkadang tidak dapat dikendalikan ketika bertengkar adalah emosi. Bila emosi sudah meluap, kata-kata kasar keluar dari mulut dan terkadang otot pun dipergunakan, percayalah, solusi dari masalah Anda akan terbang jauh saat itu juga.
VanDerZwet Stafford, executive Director of Ontario Association for Marriage & Family Therapy, mengungkapkan, ada dua tipe gaya 'berdiskusi' yang biasanya dianut para pasangan. Pertama adalah, pasangan yang membutuhkan waktu dan ruang untuk membicarakan satu masalah. Kedua adalah, pasangan yang senang langsung membicarakan masalah pada saat itu juga. Kalau Anda berdua mewakili masing-masing tipe seperti itu, pergunakan waktu yang tersedia untuk latihan pernafasan dengan menarik nafas panjang, lakukan olah tubuh dan tuangkan pikiran Anda dalam tulisan. Anda juga bisa membicarakan masala Anda tersebut pada orang lain yang bisa dipercaya.
Sumber : Citydirectory.co.id
0 Comments:
Posting Komentar