My PCOS Story

Haiiiiiii.....

Mau sedikit cerita dan share. Setelah jalan 5 tahun menikah, sebelumnya 2 tahun yang lalu saya dan suami sudah pernah Promil (Program Hamil), karena terbatasnya waktu karna jam kerja kita dan jarak RS yang cukup jauh dari rumah jadi waktu itu kita cuma minum vitamin yang diresepin dokter dan akhirnya stop buat promil, selebihnya dibantu makan sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan yang berprotein.

Mulai awal tahun 2017 kemarin, saya dan suami mulai lagi untuk promil. Setelah mencari banyak informasi, saya mendapatkan rekomendasi tempat untuk promil. Yes, RSIA Mutiara Bunda - Ciledug dengan dr. Sugijanto, Sp.OG atau yang biasa akrab di sapa dr. Sugi.

Kenapa saya pilih di RSIA Mutiara Bunda karena Pertama dekat dengan rumah, kedua RS nya gak begitu rame kayak pasar...heheheh... ketiga dokternya rekomendasi dari suster tempat ibu saya berobat, karena dr. Sugi adalah dosennya si suster ini...hihihi..

Awal pemeriksaan, saya di USG Transvaginal. Setelah “diobok-obok” sama dokter, kelihatan deh rahim saya. Ohya, alat USG Transvaginal itu panjang, ujungnya dikasih kondom dan gel sebelum dimasukkan ke vagina. Terus, alat itu diputer-puter deh di dalam, kesimpulannya sih dokter bilang gak ada apa-apa. Maksud gak ada apa-apa disini gak terdeksi adanya miyom, kista, atau semacamnya. Saya di beri obat Inlacin 100mg yang di minum 1 x sehari dan suami harus Analisa Sperma. Dan sebelum Analisa Sperma, kita harus "Puasa" dulu 3 hari sebelum ke lab biar hasilnya maksimal. Gak perlu saya jelasin yah maksudnya puasa disini...hehehe...

Hasil lab gak perlu nunggu lama, besoknya udah bisa di ambil. Saya dan suami ke RS lagi buat ambil hasilnya. Dag dig dug banget dan berdoa gak ada masalah dengan suami...dan tadaaaaa.....Alhamdulillah hasil sperma suami Normal.

Pemeriksaan kedua saya di USG Transvaginal lagi, dari hasil pemeriksaan saya terdeteksi PCOS (daaag..petir disiang bolong). PCOS ini adalah Polycystic Ovary Syndrome bukan sebuah penyakit, tapi hanya sindrom. Singkatnya, PCOS ini berarti kondisi dimana sel telurnya banyak, tapi kecil-kecil atau gak matang. Sel telur yang normal besar berdiameter minimal 16mm sampai 20mm sedangkan sel telur saya hanya 14mm. Kemudian saya masih diberi Inlacin 100mg dan saya di minta kontrol lagi saat haid hari kedua.

Saat pertama kali menyadari saya terkena PCOS, saya tentu aja sedih bahkan sempat down. Memang bukan hal yang mudah, karena gak ada obat yang pasti. Dari sekian banyak tips usaha untuk hamil, gak semuanya bereaksi sama. Pada beberapa orang ada yang berhasil dan ada juga yang butuh usaha lebih.
 
Pulang dari RS saya langsung browsing tentang PCOS ini, ya namanya browsing di internet dan case tiap orang berbeda-beda jadi malah bikin saya tambah mumet. Saya sempet cari tau mengenai PCOS ini, tapi sampai saat ini belum ada yang bisa menjelaskan apa penyebab wanita terkena PCOS. Kemungkinan faktor gaya hidup, pola makan, polusi, dll.


Sampai saya bilang ke dokter sempat stress karna PCOS ini dan dokter bilang PCOS ini bisa di atasi dan jangan cari tau PCOS ini di internet karena cuma bikin pusing, PCOS hanya buat dokter, yang penting pasien berusaha dan berdoa mudah-mudahan programnya berhasil. 
 
Meet up yang ke-3 kalinya dengan dr. Sugi pas haid hari kedua. Saya hanya di USG TV, dan di lihat apakah pada saat saya haid rahim saya di cek kembali bermasalah atau gak. Alhamdulillah semua normal dan saya masih di beri obat yang sama yaitu Inlacin 100mg, juga ditambah obat Provula 50mg dan Lycoxy. Jadi Inlacyn masih harus di minum dan gak boleh putus bersamaan dengan obat-obat yang lain. Provula 50mg ini di minum 1 x sehari, tapi dokter juga info kalau sudah minum Provula 50mg ini sel telur saya masih kecil dipemeriksaan berikutnya, saya di beri resep yang sama yaitu Provula dengan aturan minum 2 x sehari, jadi dosisnya di tinggiin.

Meet up ke-4 kalinya, saya di USG Transvaginal lagi tapi sayang sel telur saya masih kecil, dan akhirnya saya di beri obat Provula 50mg lagi yang dosisnya diminum 2 x sehari dan masih tetap harus minum Inlacin 100mg.

Selama minum obat-obatan dari dokter, saya ngerasa nafsu makan saya membabi buta, dikit-dikit laperan. Tapi gak apa-apa, tetap saya jalanin demi si baby. Selain minum obat dari dokter, saya juga tambah minum susu Prenagen Esensis untuk menambah asam folat.

Sedikit menjelaskan fungsi obat itu ya :
- Lycoxy : informasi dari susternya itu vitamin aja
- Inlacin 100mg : bisa dipakai oleh penderita diabetes. untuk kasus saya ini berfungsi
menyeimbangkan kadar gula dalam darah, hormon dan kadar insulin agar telur saya bisa besar dan matang.

- Provula 50mg : fungsinya untuk merangsang sel telur biar cepet besar, karena sel telur saya kecil-kecil gak bisa matang apalagi pecah.




Dan tgl 11 Maret besok saya di minta kontrol lagi utk jadwal USG sel telur, apakah dengan minum Provula 50mg dengan dinaikin dosisnya 2 x sehari sel telur saya ada pembesaran atau gak. Mudah-mudahan ada perubahan ya.. Doakeun yaa :) Nanti saya ceritain lagi di blog selanjutnya...

Sekarang gak mau terlalu pusing, gak mau terlalu mikirin dan cuma bisa pasrah. Tapi ada kabar baiknya juga, wanita yang menderita PCOS bukan berarti gak bakal punya anak tapi malah bisa jadi kesempatan punya anak kembar, Alhamdulillah... Memang potensi buat punya anak kembar bagi penderita PCOS itu lumayan besar. Karena penderita PCOS biasanya memproduksi telur lebih dari satu. Tapi ya itu, ukurannya kecil-kecil dan PCOS ini kalau ada satu sel telur aja yang besar, sudah dinyatakan sembuh.
Untuk sekali periksa ke dokter minimal habis sekitar Rp 250 ribu cuma untuk biaya konsul dokter dan USG, belum lagi untuk obat-obatannya serta berbagai pemeriksaan dan tes lanjutan lainnya. Apalagi kalau berada di kota besar, biasanya lebih mahal lagi. Bukan gak mungkin sekali kontrol totalnya sampe Rp 700 ribu (pengalaman pribadi).

Untuk pemeriksaan dan berbagai macam cek-cek lab juga ada yang hingga 7 digit sekalinya pemeriksaan. Pada akhirnya jika semua usaha untuk promil belum berhasil, jalan terakhir biasanya adalah dengan bayi tabung yang biayanya puluhan juta. See? That’s so expensive, right? 

Alhamdulillah semua biaya dokter, USG Transvaginal, USG TV, dan obat-obatan bisa direimburse di kantor saya. Memang sih untuk promil ini butuh biaya yang banyak, beruntung kalau memiliki kondisi keuangan yang mencukupi, namun bagi yang pas-pasan tentu harus berpikir dulu sebelum kontrol ke dokter dan menjalani berbagai pemeriksaaan dan pengobatan ini itu demi bisa hamil. Jadi bersyukurlah bagi kalian para perempuan yang bisa hamil secara alami dan tanpa harus promil. Kenapa? Karena promil itu mahal booo…

So, hanya bisa tetap optimis dengan melanjutkan promil dan terus berdoa & tawakkal semoga Allah memberikan kemudahan :)

Kesimpulannya, pernikahan yang sukses itu bukan dilihat dari banyaknya harta ataupun anak yang dimiliki, tapi dari bagaimana pasangan tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan Rasulullah dan Aisyah tidak memiliki anak, tapi mereka tetap bahagia bukan? Jadi, bersyukurlah atas semua yang Allah berikan pada kita. Masih banyak hal lain yang lebih penting untuk di pikirkan. Tidak adanya anak bukanlah akhir dari kebahagiaan. Buat apa punya anak kalau dia nantinya jadi anak durhaka, betul gak? #menghiburdirisendiri.


 

5 Comments:

  1. Sebelumnya saya ucapkan selamat bekerja di tempat yang baru. Aduh saya salut kalo baca perjuangan pasangan yang ingin memiliki buah hati. Saya sendiri juga sedang promil anak ke-2, anak pertama saya udah 16 tahun. Saya nikah tahun 2000, sebulan nikah langsung hamil. Setelah melahirkan saya disarankan obygn untuk KB IUD, alasannya IUD tidak main hormon, jadi ga khawatir badan jadi gemuk dan kalo mau hamil lagi tinggal lepas IUDnya. Saya pake IUD sampe 7 tahun, karena waktu itu saya pikir anak masih memerlukan perhatian. Pas tahun ke 7 saya lepas IUD karena ingin punya anak lagi, sebulan lepas IUD langsung hamil, obgyn aja sampe heran. Cuma di kehamilan 8w ga berkembang, kuret. Setahun kemudian saya hamil lagi, saya blg sama suami agar tidak HB dulu sampe 3 bulan krn punya pengalaman ga enak tahun kemarin, suami mengiyakan, tp suami melanggar perjanjian itu. Sehabis HB saya langsung flek, mana saya sedang di Aceh pulkam lebaran, alhasil sampe pulang ke Jakarta saya masih flek terus, sesampai di rumah, malah udah keluar di rumah, akhirnya ke RS kuret lagi.

    Itu tahun 2008, tahun 2010 suami saya pingin piara kucing, akhirnya dikasih kucing sama temennya, lagi hamil pula, alhasil sampe punya 9 kucing di rumah. Saya pasrah saja, yah kalo Allah menghendaki kami punya anak lagi, saya pasti hamil, lagian saya males promil karena salah 1 alasannya di rumah ada kucing. Mei 2017 kmrn tetangga saya habis melahirkan anak ke-5, kebobolan, pas jenguk saya dikompor2in untuk punya anak lagi, promil di obgyn tetangga saya itu. Akhirnya saya penasaran juga, saya sampaikan pada suami dan suami setuju, karena memang dasarnya suami sangay ingin punya anak lagi.

    Kunjungan pertama ke Obgyn, USG Transv, rahim saya posisinya agak ke belakang, ada cairan bebas di tuba sebelah dan PCOS, sebenarnya obgyn ga bilang itu PCOS, to saya tahu itu PCOS dari hasil googling saya. Saya dikasih 2 macam antibiotik untuk menghilangkan cairan bebas itu dan Inlacin 100 MG, kontrol balik 10 hari.

    10 hari balik Alhamdulillah cairan bebas udah hilang dan ada 2 sel telur pre-ovulasi, dia 1,2 dan 1,3, dokter mengingatkan jangan lupa nungging sehabis HB agar sprema bisa masuk. Tp saya ga berani nungging dulu, hehe, saya menunggu hasil TORCH karena di rumah ada kucing. Hasil TORCH alhamdulillah bagus, ga perlu diobati dan promil bisa dilanjutkan.

    Sekarang saya sedang menunggu apakah saya telat haid atau tidak bulan ini, doakan ya Mba semoga saya dapat tiket H bulan ini, saya juga mendoakan yang sama untuk Mba dan Suami. Intinya, Semangat!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Linda.. Alhamdulillah.. makasih untuk doanya. Sekarang gmn mba, apa sudah ada baby nya ?

      Hapus
  2. Itu kalau di beli langsung tanpa resep dokter bisa gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Erlin. Untuk mencegah hal yg tdk di inginkan kedepannya, saran saya untuk obat perlu konsultasi ke dokter dulu ya sesuai case kita masing2.

      Hapus
  3. Assalamu'alaikum... Salam kenalba widi. Sy yeni dari Tangerang. Waah rasanya bahagia sekali menemukan bacaan tentang PCOS ini. Jujur saat ini sy sedang merasa down krn bulan lalu sy d nyatakan PCOS oleh dokter 😭 dan kmarin sdh ke-2 kali nya sy kontrol. Dan trnyata blm ada perubahan yg signifikan. Terimakasih atas semangaat nya yaa mba. Mdh2an Allah memudahkan segala Ikhitar kita 💕

    BalasHapus